Putus Mata Rantai, GSI Edukasi P4GN Pengunjung Pemandian Air Panas Padusan
Bersama masyarakat pengunjung Pemandian Air Panas Padusan di Kecamatan Pacet Kabupaten Mojokerto, Gaman Semeru Indonesia tebar informasi melalui media brosur dan sticker (4/8/2024)/ Foto: ist
MOJOKERTO, radarbahurekso.com – Area Pintu Masuk Pemandian Air Panas Padusan di Kecamatan Pacet Kabupaten Mojokerto, Minggu 4 Agustus 2024, pemandangan berbeda dari hari sebelumnya, terpantau ramai mengundang titik kumpul masyarakat. Setiap pengunjung menerima selebaran berupa brosur, leaflet dan sticker.
Nampak beberapa orang menggunakan uniform bertuliskan Gaman Semeru Indonesia di dada, menyapa setiap pengunjung yang hendak masuk dan keluar di tempat wisata tersebut.
Satu orang berseragam yang sama, menyuarakan “Mari kita putus mata rantai peredaran narkoba” dimanapun dan kapanpun, ujar pria yang menenteng TOA pengeras suara. Demikian pula beberapa orang dengan seragam yang sama sibuk membagikan brosur dan sticker sambil mengedukasi tentang bahaya narkoba.
Ditemui disela – sela kegiatan, Dadang Buana selaku ketua pelaksana kegiatan menjelaskan bahwa rombongan yang hadir di tempat wisata tersebut adalah Yayasan Gaman Semeru Indonesia (GSI). Sebagai pegiat anti narkoba, hal itu merupakan program kerja jangka panjang GSI.
“Kami kemas kegiatan roadshow kali ini dua hari berturut turut membagikan brosur dan stiker. Tujuan kami tetap satu menyelamatkan anak bangsa,” cetus pria asli Mojokerto ini.
Bentuk parameter berkegiatan kata Dadang panggilan akrabnya, meskipun hanya dalam hitungan jam GSI menjalankan tanggung jawabnya, dari sisi manapun Narkoba tetap tidak ada pintu masuk agar tidak meracuni generasi bangsa.
“Berkiprah bukan hanya bersosialisasi, melalui media apapun akan kita coba,” ungkapnya.
Di tempat yang sama, salah satu pengunjung Warga Kenjeran Kota Surabaya mengapresiasi niat baik GSI menyampaikan informasi penting perihal narkoba di wilayah wisata pemandian air panas padusan.
“Peran orang tua di era gadget sekarang ini, anak anak wajib dijaga. Pengaruh dari media sosial yang gampang ditiru, prilaku mencontoh dan mencoba hal baru. Kalau kita tidak mengawasi apalagi anak setingkat SMP dan SMA, akan secara mudah terpengaruh narkoba,” ucapnya.
Untuk itu dirinya berharap, pemerintah dan Aparat Penegak Hukum bukan hanya melakukan sosialisasi namun juga memberantas sampai ke akarnya. “Pada usia transisi seperti itu, anak akan mudah terpengaruh untuk mencoba,” cetusnya.
Di sisi lain, Muhammad Tohir salah satu pengurus LSM dari Kunjorowesi, Kec. Ngoro, Kabupaten Mojokerto mengungkapkan, visi dan misi yang sama. “Jangan coba coba mendekati narkoba. Utamakan kunci hidup sehat, panjenengan jauhi narkoba, itu bahaya sangat bahaya sekali,” sergah Pria berkumis lebat itu penuh semangat.
“Jangan sampai bersentuhan dengan hukum hanya karena narkoba,” imbuhnya. (red/rilis)